.

17 Mei 2008

Jangan Biarkan Karir Lumpuh

Grafis by : www.freevector.com 
WAKTU yang berputar telah membuat tahun lama harus bergeser digantikan tahun yang baru. Tapi sayangnya, pergantian tahun kadang tidak selalu diikuti perubahan yang berarti baik perubahan hidup maupun karir seseorang.

Bahkan ada masih yang berpikir, "Tahun boleh berganti tapi karir ya tetap biasa-biasa saja. Jabatan tetap, gaji hanya naik beberapa rupiah, fasilitas karyawan tidak bertambah apalagi tunjangan."

Jika Anda termasuk orang yang mengalami hal itu, sudah saatnya Anda mengevaluasi diri dan karir Anda. Sebab, karir yang stagnan alias tidak bergerak baik ke atas atau ke samping, bisa berujung pada kelumpuhan karir atau Career Paralyse.

"Kelumpuhan karir biasanya dimulai dari rasa ketidakpuasan, kehilangan sumber motivasi hingga kelumpuhan. Dan untuk mencapai tahap kelumpuhan biasanya melewati proses yang cukup panjang,"jelas Rostina Tonggo Morito, Psikolog yang juga HR Consultant PT Tunaskarya Indoswasta Batam.
Dan jika dirunut dari awal, kelumpuhan karir biasanya berawal dari munculnya rasa ketidakpuasan terhadap pencapaian dalam karir. Dan bila rasa tidak puas itu diabaikan atau dibiarkan menumpuk, lama kelamaan akan berubah menjadi energi negatif.

"Jika rasa tidak puas dibiarkan mengendap dalam batin, lama kelamaan akan berubah menjadi demotivator. Misalnya, hilangnya gairah berprestasi ke tingkat yang lebih tinggi, kehilangan visi pribadi ke depan, bekerja dengan niat asalkan gaji bulanan lancar, dan seterusnya,"ungkapnya.

Hilangnya sumber motivasi akibat tumpukan rasa tidak puas tersebut, jika dibiarkan bisa menjadi bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Tapi yang paling banyak terjadi adalah, terjadinya kelumpuhan karir. Itu karena, meski seseorang memiliki kemampuan maksimal tapi kalau batin bermasalah, hasil kerja pun tidak akan maksimal. (*)

Jadikan Rasa tak Puas Sebagai Motivator Kerja

RASA ketidakpuasan terhadap pencapaian dalam karir, sebenarnya bukan hal yang buruk sepanjang dikelola dengan baik serta diarahkan secara benar agar menjadi energi positif. Sebab, rasa tidak puas bisa juga menjadi pemacu peningkatan karir seseorang.

Lantas, bagaimana cara paling efektif mengelola ketidakpuasan agar tidak menyebabkan kelumpuhan karir tapi justru jadi pendorong peningkatan karir?

"Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar rasa ketidakpuasan yang dimiliki seseorang berubah menjadi pendorong kemajuan karir dan bukan justru mengakibatkan kelumpuhan karir,"terang Rostina Tonggo Morito, Psikolog yang juga HRM Consultant PT Tunaskarya Indoswasta Batam.

Cara pertama adalah menjadikan ketidakpuasan itu sebagai pemacu atau pendorong kemajuan karir. Dalam hal ini, posisi kita secara mental bukan menjadi korban atas ketidakpuasan tapi justru sebagai penguasa atas ketidakpuasan itu sendiri. Dengan begitu, kita nggak hanya jadi orang yang meratapi ketidakpuasan tapi sebaliknya justru memanfaatkan rasa tidak puas itu sebagai pendorong meraih karir lebih cemerlang.

Cara kedua adalah merealisasikan rasa tidak puas dalam program perbaikan. Hal ini penting karena untuk mencapai kemajuan tidak hanya butuh dorongan kuat saja tapi juga tindakan riil yakni merealisasikan keinginan keras tersebut ke dalam program perbaikan.

Selanjutnya, cara yang ketiga adalah mengelola emosi. Itu karena rasa tidak puas bersifat dinamis atau berubah-ubah. Kadang puas kadang tidak puas. Sehingga pengelolaan emosi menjadi langkah penting untuk menentukan kapan harus menggunakan ketidakpuasan tersebut sebagai pemacu merumuskan program perbaikan baru atau kapan dijadikan pendorong menjalankan program yang sudah dirumuskan.

"Jika rasa tidak puas dikelola dengan baik dan diubah jadi energi positif untuk kemajuan karir, setidaknya orang bersangkutan telah memiliki batin yang dinamis. Dengan batin dinamis, langkah menjadi enteng dan lebih mudah dalam mencapai tujuan tertentu,"pungkasnya. (*)

Asah Kreativitas dan Jangan Gampang Menyerah

UNTUK mencapai karir yang cemerlang, ada banyak hal yang memberikan andil dalam proses pencapaian tersebut. Setidaknya ada tiga faktor yang memiliki peran besar terkait upaya peningkatan karir agar tidak berhenti pada posisi tertentu. Yakni kemampuan diri orang bersangkutan, faktor lingkungan serta faktor luar lainnya.

"Pekerjaan atau karir tak hanya tergantung lingkungan sekitar atau faktor luar, tapi juga dari diri kita sendiri. Itu karena, prestasi yang dicapai merupakan hasil kali antara pribadi, usaha, dan peluang. Artinya, ada keterkaitan yang tak bisa dipisahkan antara tiga faktor tersebut,"terang Rostina Tonggo Morito, Psikolog yang juga HR Consultant PT Tunaskarya Indoswasta Batam.

Pribadi yang dimaksudkan adalah motivasi, karakter, ketrampilan, serta faktor lain yang berasal dari diri orang bersangkutan. Sehingga dalam meniti karir, penting untuk memahami terlebih dulu tentang pribadi kita sendiri. Setelah itu, baru melihat apakah ada peluang serta kesempatan untuk mengembangkan karir.

Saat seseorang sudah memahami tentang dirinya dan potensi yang dimiliki, dia akan lebih mudah dalam menetapkan langkah apa saja yang harus dibuat. Sebab, tidak sedikit perusahaan yang 'gemuk' di level tengahnya (memiliki staf yang lebih dari cukup pada level tertentu), sehingga menyulitkan seseorang untuk mencapai posisi atau karir tertentu. Atau dalam arti kata lain peluang pengembangan karir cukup kecil.

"Dengan kecilnya peluang yang bisa ditangkap, seseorang harus lebih pintar dalam mengelola dua faktor yang bisa menjadi pendukung kemajuan karir. Yakni pribadi dan usaha. Misalnya melalui kreativitas, lebih kerja keras, kejelian, memperbanyak inovasi, menambah kesabaran, pantang menyerah, dan sebagainya,"ungkap Rostina. (*)

Waspadai Jika Semangat Kompetisi Rendah

KELUMPUHAN karir merupakan satu kondisi yang tidak terjadi secara serta merta tapi membutuhkan proses.

Sehingga, langkah yang paling tepat untuk menghindarinya adalah secepatnya menyadari tanda-tanda munculnya gejala kelumpuhan karir.

Semakin dini tanda-tanda kelumpuhan karir disadari, setidaknya Anda bisa lebih cepat bertindak. Nah, berikut ada sejumlah tanda-tanda umum yang bisa jadi panduan mengetahui sejak dini bahwa karir Anda sedang bermasalah.

1. Benar-benar merasa tidak bahagia dengan pekerjaan atau profesi yang ada

2. Depresi berat meski sudah promosi, rotasi, dan sebagainya

3. Kecenderungan untuk melakukan kritik diri secara berlebihan

4. Motivasi dan semangat berkompetisi yang sangat rendah

5. Rasa rendah diri

6. Tidak memiliki tujuan yang jelas dan jelas-jelas kita perjuangkan. (*)


Tips agar Karir Terus Melesat:

1. Asah ketrampilan yang sudah dimiliki sehingga makin tajam

2. Pelajari hal-hal yang baru sesuai perkembangan bisnis perusahaan Anda

3. Fokus, tekun dan konsisten pada target dan pekerjaan Anda

4. Jadikan junior adalah relasi dan partner di dalam tim kerja Anda

5. Pelajari hal-hal yang atasan Anda puji atau senang dari junior Anda

6. Jangan pernah berdiam diri, kembangkan inovasi dan kreativitas Anda

7. Usahakan persaingan individu menjadi kekuatan kelompok. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan komentar Anda