.

03 Maret 2015

Tergoda Pesona Petunia? Jom, Kita Tanam!

Bunga Petunia Ungu Mulai Bermekaran
CARA MENANAM BUNGA PETUNIA

PETUNIA, bunga yang satu ini memang sungguh menggoda. Apalagi setelah liat-liat gambar di google, membuat saya ingin punya banyak bunga cantik ini di teras rumah.

Digantung di teras dan memamerkan bunganya yang bermekaran menutupi dedaunannya. Wow...

Hehehe...tapi sampai sekarang, keinginan itu masih belum bisa terealisasi. Soalnya, saya baru punya tiga pot bunga petunia.


  


Yang dua pot bunganya warna ungu dan satu lagi warna merah. Dan harapan untuk menggantungnya di teras, kayaknya juga harus sabar.

Soalnya, tinggi atap rumah sekitar empat meter dengan angin yang super kenceng karena dekat laut.

Bisa kebayang kalau tetap dipasang bunga gantung bisa berayun-ayun potnya.

Tapi, tetap saja saya berharap suatu saat bisa punya deretan pot gantung di teras rumah. *maksa.com*

Bunga petunia membuat saya jatuh cinta pada pandangan pertama. Waktu itu saya lagi mudik Lebaran ke Lubuk Pakam, Medan.

Saat keliling naik motor, tiba2 mata saya tertuju pada sebuah rumah dengan deretan pot berisi bunga bermekaran.

Awalnya, saya kira pot berisi moss rose tapi setelah dilihat-lihat ternyata bentuk bunga dan pohonnya lain. Wuuiiih...lebih keren...

Sejak itulah saya jadi 'kena racun' Petunia. Hihihi...

Di Batam sendiri, tak mudah mencari bunga hias yang satu ini.



Entah karena saya yang tidak tau dimana yang jualan atau memang belum ada yang minat mengembangkan bunga cantik ini.

Akhirnya, saya membawa bunga ini dari Medan. Waktu itu saya nitip saudara yang mudik naik kapal. Sayangnya, tiga pot yang dibawa tersebut mati.

Mungkin karena terlalu stres di jalan selama 24 jam. Huuufft... kecewa sih iya cuma ya gimana lagi.


Beruntung, beberapa bulan kemudian suami saya mudik ke Medan. Alhasil, tiga pot bunga petunia bisa dibawa pulang ke rumah.

Tak ingin bunga ini mati lagi, saya mencoba merawat bunga ini dengan lebih hati-hati. Bunga ini suka panas tapi tak suka terlalu kering alias harus rajin disiram. Jadi, kalau daun kelihatan agak layu, langsung saya siram secukupnya agar segar lagi.

Selain itu, petunia juga suka tanah yang subur.

Agar tidak membahayakan tanaman, saya memberi pupuk organik yakni kompos dan pupuk kandang model slow release.

Hasilnya, beberapa minggu kemudian, bunga-bunga sudah bermunculan dan ramai dan bikin ngiler yang melihatnya. *sok kepedean ya*

Demi mewujudkan impian punya berpot-pot petunia, saya ingin sekali memperbanyak tanaman ini di halaman. Caranya dengan menanam biji dan mencoba stek batang.

Kedua cara ini sedang saya coba namun belum ada hasilnya karena masih proses penanaman. Mudah-mudahan, tak lama lagi saya punya berpot-pot petunia yang bermekaran. Aamiin... ^_^





5 komentar:

  1. Salam kenal juga Mas Arya Waskita Mahardika. Selama tanaman masih seger sebaiknya gak usah dipindah karena petunia ini sangat mudah stres. Takutnya pas diganti tanah malah mati. Kalau menurut saya, sebaiknya ditambah pupuk kandang atau kompos aja. makasih..

    BalasHapus
  2. Maaf Mbak Maya Dewi, saya baru baca komentarnya. Bibit petunia yang fresh seed bisa dibeli di Maipan Garden (bisa googling) atau bisa juga ke FB ownernya di Randi Maipan. Thanks...

    BalasHapus
  3. woow saya ingin juga merawat petonia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh dicoba lho @mesin antrian c2000. Bunganya cantik walaupun agak ribet dikit rawatnya. Sesuailah dengan hasilnya. 😊

      Hapus
  4. Kak aku mau tanya, petunia bisa diperbanyak dengan stek gak seperti mawar?

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan komentar Anda