11 Juni 2008

Mainan Anak tak Harus Mahal dan Canggih


CARA MEMILIH MAINAN ANAK


PEMBERIAN stimulasi untuk membantu perkembangan kecerdasan anak adalah hal penting yang tidak bisa diremehkan.

Sebab, sepintar apapun otak anak, jika kurang mendapatkan stimulasi, perkembangannya tidak akan maksimal. Ibarat pisau, setajam apapun jika tak diasah akan tumpul juga.

Mainan adalah benda yang bisa diandalkan orangtua untuk membantu proses stimulasi kecerdasan otak.


  


Bukan saja karena menjadi ajang rekreasi yang menyenangkan, mainan yang sesuai dengan kebutuhan anak juga akan berperan sebagai media edukasi serta merangsang kecerdasan dan kemampuan anak.


Sekarang ini, cukup banyak jenis mainan yang ditawarkan toko mainan.

Khususnya mainan modern yang menawarkan kecanggihan yang bisa diandalkan untuk menstimulasi kecerdasan anak. Bahkan, dari satu produk menawarkan banyak manfaat.

"Pada prinsipnya, mainan yang baik adalah mainan yang menyenangkan, aman, non toxic, edukatif, mampu menstimulasi perkembangan kecerdasan otak, panca indera, bahasa, dan kemampuan lainnya. Dan yang paling penting harganya terjangkau,"ungkap dr Fisher Iwan SpRM, dokter spesialis Rehabilitasi Medik RS Awal Bros Batam.


Bagi yang memiliki uang lebih, memang tak ada salahnya memilih mainan yang menawarkan banyak manfaat untuk proses stimulasi.

Tapi, bukan berarti mainan mahal menjadi jaminan bisa menstimulasi perkembangan anak secara maksimal.

Sebab, benda-benda yang ada di sekeliling kita sebenarnya bisa menjadi mainan yang tak hanya menyenangkan tapi juga edukatif.

Bahkan, usaha menjadikan barang 'biasa' menjadi mainan justru menyumbangkan kemampuan baru yakni kreatifitas.

Dulu, sewaktu mobil-mobilan belum secanggih sekarang yakni dilengkapi remote control, tidak sedikit anak yang memanfaatkan kulit jeruk bali untuk disulap menjadi mobil-mobilan.

Mainan hasil origami atau seni melipat kertas juga menjadi pilihan anak menyenangkan diri sendiri. Sebut saja dengan membuat kapal-kapalan, kipas, mangkuk, tas, dan banyak lagi.

Bagi yang ingin efek suara, banyak yang menyulap kaleng susu bekas menjadi telepon-teleponan, atau alat musik pukul.

Tambahan beras atau kacang-kacangan pada botol bekas juga memunculkan efek suara yang memikat dan menyenangkan.

"Walau hasil kreasi sendiri, tapi jika manfaatnya bisa menstimulasi kemampuan anak tidak ada salahnya. Tidak hanya hemat, mainan hasil kreasi sendiri juga lebih aman dari bahan kimia yang membahayakan kesehatan,"ungkap dr Fisher.

Selanjutnya, agar tujuan menstimulasi kecerdasan anak tercapai, orangtua bisa menyesuaikan jenis mainan dengan perkembangan anak.

Jika anak butuh mainan untuk merangsang kemampuan merangkak, mainan bisa ditempatkan di area yang membutuhkan usaha untuk mencapainya. (*)


  

Perbanyak Variasi untuk Tingkatkan Eksplorasi

BESARNYA rasa ingin tahu anak-anak terhadap segala sesuatu yang baru, membuat anak gemar melakukan eksplorasi terhadap segala sesuatu. Baik untuk menguji kemampuan panca indera maupun kemampuan saraf motoriknya.

Bagi anak yang cenderung aktif, keinginan bereksporasi tersebut harus didukung oleh media yang bisa membantunya agar lebih berkembang.

Sehingga, orangtua disarankan untuk menyediakan mainan yang bervariasi dan banyak pilihan.

Karena, semakin banyak mainan yang ada di depannya akan semakin besar juga keinginan untuk bereksplorasi dan meningkatkan kemampuan mereka.

"Bagi anak aktif, dia membutuhkan media untuk terus bereksporasi. Bila mainan yang disiapkan sedikit, mereka akan cenderung mencari media eksplorasi lain. Jadi sebaiknya orangtua menyediakan lebih banyak variasi mainan,"ungkap dr Fisher Iwan SpRM, dokter spesialis Rehabilitasi Medik RS Awal Bros Batam.

Sebaliknya, bagi anak yang memiliki kelainan seperti hiperaktif, sangat tidak disarankan bermain dengan mainan terlalu banyak.

Bahkan, sebaiknya anak hiperaktif bermain dengan satu mainan saja. Itu karena, mainan yang banyak justru akan memecah konsentrasi anak akibat kebingungan dan keinginan untuk memainkan semuanya.

Tak berbeda dengan anak hiperaktif, anak autis juga disarankan bermain dengan satu mainan saja. Sikap perhatian yang berlebihan anak autis terhadap satu obyek membuat mereka hanya membutuhkan satu mainan saja. (*)







Tips Memilih Mainan untuk Anak

MASA kanak-kanak adalah masa bermain. Meskipun di antara permainan tersebut harus diselipkan edukasi tentang berbagai hal, tapi tetap saja bermain harus menjadi aktivitas yang menyenangkan.

Selain keterlibatan orangtua dengan menemani anak selama bermain, anak juga membutuhkan mainan yang tidak saja menyenangkan tapi juga merangsang kecerdasan mereka. Lalu, apa saja hal penting yang harus diperhatikan sebelum membeli mainan? Berikut beberapa tips yang bisa dijadikan panduan:

1. Sesuaikan jenis mainan dengan kebutuhan stimulasi anak yakni sesuai usia, emosi dan fisik anak bersangkutan. Jika anak sedang belajar berdiri, pilih mainan yang membutuhkan kemampuan meraihnya seperti mainan gantung. Mainan yang tidak sesuai usia tak akan memberikan kontribusi yang maksimal.

2. Pilih mainan yang dilengkapi audio dan visual. Hal ini akan membantu menstimulasi indera pengelihatan dan pendengaran anak. Bagi anak berusia di atas enam bulan, pilih mainan dengan warna yang beragam dan terang. Sebaliknya, bagi anak berusia di bawah enam bulan sebaiknya pilih warna hitam putih. Sebab, pada usia ini anak lebih tertarik dengan warna hitam putih.

3. Pastikan mainan yang dibeli tidak mengandung racun yang membahayakan. Mainan dengan warna terlalu mencolok kadang lebih mengandung banyak zat kimia. Dibandingkan mainan berbahan plastik, akan lebih aman memilih mainan berbahan kayu.

4. Jangan hanya terpaku pada harga yang mahal. Sebab, harga mahal bukan jaminan bahwa mainan bisa menstimulasi kecerdasan otak secara maksimal.

5. Bagi yang memiliki dana terbatas, manfaatkan barang-barang di sekitar kita untuk disulap menjadi mainan yang kreatif tapi edukatif. Misalnya mengubah kotak sepatu menjadi kardus dengan berbagai ukuran, mengisi botol dengan beras, dan sebagainya.

6. Pilih mainan yang tidak membahayakan anak-anak. Misalnya sudut yang terlalu tajam, mudah pecah, bisa menjepit, dan sebagainya. Selain itu, dampingi anak selama mereka bermain. Tak hanya menjaga keselamatan anak, mendampingi anak bermain juga bisa menjadi media menjalin komunikasi serta mempererat hubungan antara orangtua dan anak. (*)


Sesuaikan dengan Usia dan Kebutuhan Anak

Usia 0 - 2 bulan

*Tahap Perkembangan:

a. Perkembangan motorik halus dan kasar: refleks menggengam, melipat jari kaku jika disentuh, rooting ( kepala menoleh kearah pipih yang disentuh)

b. Perkembangan komunikasi: bersuara dengan suara tenggorok, tersenyum, senang ditimang dan diajak bicara, mengikuti arah obyek dengan mata menangis jika ingin perhatian

*Jenis mainan yang cocok : Berikan musik, berbagai mainan ditempel, digantungan baju ( soft toys, dll) plus tali, gantung diatas anak, beras atau kacang hijau dalam botol, mainan berbagai warna dan suara.


Usia 2-4 bulan

*Tahap Perkembangan:

a. Perkembangan motorik halus dan kasar: miring, perut dan kaki berguling, mengangkat kepala, memegang obyek sebentar dan menguncang-guncangkannya, membawa tangan ke arah wajah, mengikuti sinar atau objek dengan mata.

b. Perkembangan komunikasi: senang bermain dengan yang lain, mulai mengenal wajah terutama ibunya, senang dan nyaman jika ditimang, tersenyum bila ada yang tersenyum padanya, senang menggenggam dan memanipulasi mainan yang berwarna cerah, senang berinteraksi dengan anggota keluarga.

*Jenis mainan yang cocok: Kaus kaki yang diisi dengan kapuk atau potongan kertas diikat ujungnya. Tambahkan gambar dengan spidol non toxic, mainan berayun yang bisa dibeli dengan harga yang murah.


Usia 4-6 bulan

*Tahap Perkembangannya:

a. Perkembangan motorik halus dan kasar: meraih benda, bisa duduk dibantu, berguling dan kembali lagi, mengangkat kepala, memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya.

b. Perkembangan komunikasi: Mengenali wajah anggota keluarga, menggumam, ekspresi tertawa dan menangis, respons terhadap cilukba, senang melihat cermin dan bermain cilukba.

*Jenis mainan yang cocok: kunci atau benda yang bersuara, kaus kaki yang digambar wajah lalu isi kapuk atau kapas.


Usia 6-8 bulan

*Tahap Perkembangannya:

a. Perkembangan motorik halus dan kasar: meraih sesuatu dengan tangan, duduk sendiri tanpa bantuan, mengangkat kepala jika tengkurap, bermain dengan kaki, meraih sendok jika diberi makan, perkembangan komunikasi.

b. Perkembangan Komunikasi: mulai marah jika mainannya diambil, respon terhadap "bye" dan panggilan nama.

*Jenis permainan yang cocok: main sembunyi-sembunyi, mainan mendorong dan menarik,kacang atau beras dalam kaleng susu, menyusun benda.


Usia 8-10 bulan

*Tahap Perkembangannya:

a. Perkembangan motorik halus dan kasar:merangkak,belajar berdiri,menggunakan telunjuk dan ibu jari untuk memegang,memegang botol minum sendiri,koordinasi tangan mulut baik.

b. Perkembangan komunikasi:tidak suka berpisah dengan ibunya,berbicara dengan bayangannya di kaca, mungkin mulai kata pertamanya,berteriak untuk minta perhatian,menggeleng (tidak).


Usia 10-12 bulan

*Tahap Perkembangannya:

a. Perkembangan motorik halus dan kasar:berdiri dan mungkin berjalan dengan keseimbangan yang buruk,duduk dari berdiri,tepuk tangan.

b. Perkembangan komunikasi:berbicara banyak tapi kebanyakan tak dapat dimengerti,cemburu,cinta dan marah,bicara 2 hingga 3 kata,tidak suka suara asing.

*Jenis permainan: menyukai warna, mainan cermin,bermain di air,menyusun kotak-kotak (cereal, dll),selimut bekas dijahitkan kancing pita (untuk mengenal tekstur).


Usia 12-15 bulan

*Tahap Perkembangannya:

a. Perkembangan motorik halus dan kasar:dapat berjalan sendiri, kesamping, kebelakang,dapat melempar bola,menyusun 2 hingga 3 balok,merangkak di tangga.

b. Perkembangan komunikasi:mengekspresikan diri dengan bersuara,menunjuk apa yang diinginkannya,meniru suara dengan gerakan.

*Jenis mainan:menyukai musik dan mainan berirama,bermain di air (bath tub diisi mainan),mainan buka-tutup,kotak kejutan seperti bekas kotak sepatu, diisi dengan mainan atau foto di dalamnya,mainan bermusik atau radio.


Usia 15-18 bulan

*Tahap Perkembangannya:

a.Perkembangan motorik halus dan kasar:jalan dengan keseimbangan yang baik,menyusun 3 atau lebih balok,mulai berlari,naik tangga dibantu.

b. Perkembangan komunikasi:mulai melempar benda jika tidak suka,mengenal 3-20 kata,menggeleng menganguk(ya/tidak),meniru kata,meniru suara (binatang, dll).

*Jenis permainan: Baca cerita, anak juga menyukai saat mengganti halaman buku,kotak untuk menyusun,berikan benda bersinar (senter dll)

Usia 18-24 bulan

*Tahap Perkembangannya:

a. Perkembangan motorik halus dan kasar:menendang bola,berlari dan jalan mundur,menyusun 8 balok,menuang susu ke cangkir,membuka pegangan pintu, membantu berpakaian.

b. Perkembangan komunikasi:melakukan sebaliknya jika diminta sesuatu,dapat menunjukkan anggota keluarga di foto,malu jika ada orang asing,300 kata dan mulai merangkai 2 kata,mulai berinteraksi dengan memeluk dan mendorong.

*Jenis Permainan: bola untuk dilempar,menunggangi mainan atau guling, buku cerita,mainan yang dapat ditarik ( kotak + tali).

Usia 2-3 tahun

*Tahap Perkembangannya:

a. Perkembangan motorik halus dan kasar:melompat,menggunakan sendok dan garpu untuk makan,menggambar garis dan lingkaran,jalan jinjit, bisa menggunakan roda tiga,naik turun tangga.

b. Perkembangan komunikasi: meniru gerakan orang lain,banyak kata yang bisa dan dapat dimengerti,dapat menjawab pertanyaan sederhana,memberi perintah,merangkai tiga kata.

*Jenis permainan:mainan yang bergerak,main pasir,mainan di mana anak mencari objek yang cocok ukuran bentuknya. Kotak sepatu dibagi berbagai bentuk, cari kotak kecil yang pas ukurannya dengan bagian kecil dari kotak sepatu tersebut,boneka dari kaus kaki, bercerita.


Usia 3-4 tahun

*Tahap Perkembangannya:

a. Perkembangan motorik halus dan kasar: dapat tiba berputar-putar saat berlari,melompat dengan baik,menggunting dengan baik,berpakaian dengan baik.

b. Perkembangan komunikasi:bertanya kapan, apa, dimana,merangkai lebih dari tiga kata,ngotot melakukan semuanya sendiri.

*Jenis mainan yang cocok: bermain dengan anak lain dan posesif terhadap mainannya,membaca buku, anak senang menemukan hal baru di buku,puzzle besar,mewarnai,bermain di halaman dengan bola,mencocokkan gambar,berikan alat musik, drum dari sendok plus kaleng susu,menggunting menempel,menggambar mewarnai,mainan di atas papan (ular tangga, dll),merangkai manik-manik dengan benang,plastisin. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan komentar Anda