22 Mei 2008

CARA Mengelola Bisnis Rumahan Agar Bisa Jadi Penghasilan Utama


CARA MENGELOLA BISNIS RUMAHAN AGAR BISA JADI PENGHASILAN UTAMA

DI tengah perkembangan dunia bisnis yang kian berkembang pesat, usaha rumahan atau usaha yang dijalankan dari rumah tetap bisa menjadi pilihan untuk menghasilkan rupiah.

Bukan saja, membutuhkan modal yang tak terlalu besar, usaha rumahan tetap berpeluang berkembang menjadi lebih besar.

Bahkan, dari yang awalnya hanya usaha dengan modal ratusan ribu, bukan tidak mungkin bisa menjadi sebuah usaha besar dan berkembang menjadi sebuah sentra industri produk tertentu.






Sebut saja, aneka kerajinan tangan di Yogyakarta, usaha batik di Pekalongan, dan banyak lagi.

Itu karena, yang dibutuhkan untuk mengembangkan sebuah usaha bukan hanya sebatas modal tapi juga faktor lain termasuk keseriusan dalam menjalankan usaha itu sendiri.

"Jika ingin maju, jangan pernah menjalankan sebuah usaha dengan sistem kalau sempat atau kalau ada waktu. Sebab, kalau sudah begitu, hasil yang dicapai pastinya tidak maksimal,"ungkap Jaya Setiabudi, Provokator Entrepreneur Kota Batam.

Pembentukan mindset dalam menjalankan bisnis khususnya bisnis rumahan secara profesional harus sudah ada sebelum usaha itu dimulai. Sehingga, begitu usaha dimulai, usaha tersebut bisa berjalan secara profesional.

Menurut pria asal Semarang ini, masih banyak orang yang terkesan 'asal-asalan' dalam menjalankan usaha yang dijalankan dari rumahan. Usaha tersebut biasanya akan dikerjakan kalau ada waktu luang atau kalau sempat. Sementara kalau tidak ada waktu, tidak lagi ditekuni.

Baca Juga:
Mengatur Keuangan Single Parent
Pentingkah Memiliki Dana Cadangan?
Renovasi Rumah dengan Dana Terbatas

"Agar bisnis tidak dijalankan sekadar iseng, sebaiknya kita menetapkan target yang ingin dicapai dari bisnis tersebut. Dengan begitu, kita akan termotivasi untuk mencapai target tersebut,"jelasnya.

Selain motivasi diri, hal penting yang harus diperhatikan tentunya dari jenis usaha yang akan dijalankan tersebut. Jika berbentuk produk maka produk tersebut harus beda dengan lainnya. Dengan arti kata lain, jangan hanya menjadi follower atau pengikut tapi harus berkreasi agar beda dan lebih menarik.

Selanjutnya untuk memasarkan produk tersebut, bisa dilakukan dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan teknologi saat ini. Sebut saja melalui blog pribadi, brosur, ikut pameran, demo masak (jika yang dijual masakan), atau bahkan pasang iklan di koran.

"Selama ini tidak sedikit orang yang masih merapkan cara-cara konvensional untuk memasarkan produk jualannya. Padahal, sebenarnya ada banyak cara yang lebih mudah dan menawarkan hasil yang lebih besar,"jelas Dinuriza Lauzi, pemilik Ribbon Hobby. (*)

Jangan Terlalu Banyak Pertimbangan


Foto by RUMAH BUNGA NEISHA
RAGU adalah kata yang paling kerap menghantui orang yang akan memulai usaha. itu wajar karena seseorang akan 'mempertaruhkan' uangnya sebagai modal atau sebaliknya bisa jadi karena modal yang dimiliki hanya sedikit.

Keraguan yang muncul sebelum seseorang memulai usaha juga sering dipicu oleh banyaknya pertimbangan.

Tentu saja ini sangat berkaitan dengan pemilihan usaha apa yang tepat serta prospek ke depan serta ketakutan akan rugi sebagai konsekuensi kegagalan usaha.

"Yang paling dibutuhkan saat akan membuka usaha adalah kemauan yang besar. Sebab, jika ada kemauan, hanya dengan modal seratus ribu rupiah saja bisa menjadi modal usaha,"jelas Dinuriza Lauzi, Pemilik Ribbon Hobby Batam.

Dengan modal yang tak terlalu besar, seseorang bisa mengandalkan ketrampilan untuk menunjang usaha. Misalnya bisa menjahit, berarti harus memanfaatkan kemampuan menjahit itu untuk membuat produk yang membutuhkan modal tak terlalu besar. Sebut saja, sarung handphone, jepit rambut, dan sebagainya.

Jika modal yang dimiliki lebih besar, kita baru bisa mengembangkan usaha dengan skala lebih besar lagi. Misalnya dengan membuka usaha di mal atau ruko. Tentunya dibarengi dengan pengelolaan secara benar baik itu pengelolaan usaha maupun marketingnya.

"Kalau kita tidak terlalu menguasai ilmu manajerial, tidak ada salahnya untuk menggali ilmu dari internet, buku, sharing dengan teman atau kelompok asosiasi penguasaha. Pembekalan diri dengan ilmu manajerial diharapkan bisa mempertajam analisa terhadap peluang bisnis yang dijalankan,"ungkapnya. (*)


Lakukan Ini saat Hadapi Kegagalan


DALAM menjalankan sebuah usaha baik usaha besar maupun kecil, ada dua hal yang bisa terjadi yakni untung dan rugi. Berbeda dengan menghadapi keuntungan yang pastinya sangat diharapkan, seseorang biasanya akan langsung merasa down ketika harus menghadapi kerugian.

foto: freepik.com

Terutama jika kerugian tersebut berdampak cukup besar terhadap kondisi finansial seseorang. Misalnya menghabiskan modal usaha dan menyisakan utang yang cukup besar. Kondisi itu pastinya akan membuat kondisi psikologis seseorang terpukul.

"Dalam menjalankan sebuah usaha, butuh usaha keras dari dalam diri kita untuk melewati segala rintangan. Dan bila niat di awal sudah positif, walaupun ada rintangan seharusnya kita tetap yakin bisa melewatinya. Karena, profesi apapun pasti ada suka dukanya,"ungkap Dinuriza Lauzi, pemilik Ribbon Hobby Batam.

Memang tidak mudah menghadapi kegagalan apalagi jika dibarengi dengan kerugian dari sisi materi. Karenanya, sebagai bentuk recovery kondisi psikis, tak ada salahnya menyiapkan sedikit waktu untuk merenung dan menghilangkan kesedihan.

Hanya saja, sebaiknya ada target yang harus ditetapkan untuk mengembalikan kondisi psikis akibat kegagalan tersebut. Misalnya kapan harus mulai bangkit lagi, apakah akan meneruskan bisnis lama atau bahkan beralih dengan bisnis yang baru.

"Jadi, nggak perlu patah semangat ketika harus berhadapan dengan batu sandungan bernama kegagalan. Justru jadikan kegagalan sebagai penyemangat agar lebih kreatif lagi dalam menjalankan usaha tersebut,"saran Dinuriza yang biasa disapa Mbak Nissa ini. (*)

Tips Sebelum Memulai Usaha Rumahan


MESKI dimulai dari rumah alias bisnis rumahan, bukan lantas membuat usaha ini tak memiliki prospek atau masa depan yang cerah dan berkembang menjadi lebih besar. Sebab, tidak sedikit usaha yang dimulai dari rumah, akhirnya berkembang menjadi usaha yang lebih besar atau bahkan menjadi usaha bersama dalam bentuk Usaha Kecil Menengah (UKM).

Karenanya, bagi Anda yang tertarik untuk memulai sebuah bisnis kecil-kecilan dari rumah, kenapa tidak segera memulainya dari sekarang? Sebab, semakin cepat Anda membuka usaha, hasil yang bisa dipetik pastinya juga akan semakin cepat dirasakan.

Nah, sebelum Anda membuka sebuah usaha, Dinuriza bersedia berbagi tips yang mungkin bisa menjadi panduan awal sebelum membuka usaha.

1. Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum memulai sebuah usaha adalah menentukan usaha apa yang akan dilakukan. Sehingga, penting bagi Anda untuk mengetahui, usaha yang akan kira-kira bisa dijalankan dan sesuai kemampuan.

2.Setelah jenis usaha ditetapkan, jangan lupa untuk menyesuaikan kebutuhan modal dengan kemampuan finansial yang akan diarahkan sebagai modal usaha.
Jika kemampuan yang dimiliki hanya sebatas membuka usaha kecil-kecilan di rumah, jangan memaksakan diri membuka usaha yang lebih besar sehingga menyedot tabungan keluarga yang sebenarnya untuk pos lain.

foto: freepik.com

3. Setelah alokasi modal ditetapkan, pelajari peluang bisnis yang masih terbuka di pasar. Jangan takut untuk mengambil peluang pasar yang masih kecil. Sebab, siapa tahu dengan mengambil pasar yang kecil itulah Anda bisa menjadi pelopor atau trend setter. Menggarap peluang pasar yang kecil akan menjadi tantangan tersendiri untuk mencapai keberhasilan.

4.Setelah semua ditetapkan, tentukan spesifikasi apa yang akan dipilih. Penetapan segmentasi ini penting agar usaha yang dijalankan lebih terfokus dan terkonsentrasi sehingga hasilnya juga akan lebih maksimal. (*)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan komentar Anda