.

24 Mei 2008

Latih Otot Anak dengan Olahraga Renang

vektor: freepik.com

MELATIH OTOT ANAK LEWAT OLAHRAGA RENANG

BERENANG merupakan olahraga yang cukup digemari semua kalangan termasuk anak- anak.

Hal itu tak mengherankan mengingat renang bukan saja menyehatkan tapi juga menyenangkan.

Segarnya air dan sensasi yang dirasakan saat bergerak di dalam air bisa menjadi ajang melepas kepenatan.





Apalagi, olahraga ini kerap direkomendasikan sebagai olahraga yang bisa dijalani oleh penderita asma, maupun paru-paru.

Itu karena, renang sangat membantu otot dada dan paru-paru anak pengidap asma supaya mengembang selanjutnya memperbesar kapasitas paru-paru sekaligus mengeluarkan lendir.

Sementara, bagi anak-anak normal, berenang akan menjadikan tubuh mereka lebih bugar dan sehat.

Sebab, dalam proses berenang, semua otot di seluruh bagian tubuh akan terlatih termasuk jantung dan paru-paru akan bergerak.

Jika tubuh sehat dan bugar, anak akan lebih konsentrasi dalam menjalani rutinitas sehari-hari termasuk konsentrasi belajar.

"Saat berenang, seluruh otot pada anggota tubuh anak akan bergerak dan terlatih. Sehingga, olahraga ini sangat tepat dipilih sebagai latihan agar otot lebih berkembang,"terang dr Fisher Iwan SpRM, dokter Spesialis Rehabilitasi Medik RS Awal Bros Batam.

Ketika anak berenang, mereka melakukan aktivitas yang lebih dibandingkan jika hanya berendam.

Sebab, ketika berenang anak sekaligus melatih pernafasan saat melakukan daya lawan air. Selain itu, kaki dan tangan juga akan terlatih.

Mengenai kapan waktu yang ideal untuk mengajarkan olahraga renang pada anak, dr Fisher menyarankan untuk memulai pelatihan renang setelah anak bisa berdiri sendiri.

Sebab, bila anak masih belum begitu kuat berdiri dikhawatirkan terpeleset meskipun dalam pengawasan orangtua.

"Sebagai langkah penjagaan, orangtua juga bisa membekali anak dengan pelampung sebagai bentuk pengamanan anak dari kemungkinan tenggelam,"jelasnya.

Bukan itu saja, bagi anak yang masih relatif kecil, misalnya berumur satu tahun lebih, sebaiknya dipilih saat-saat di mana air kolam masih belum dingin.

Misalnya sore hari menjelang petang yakni saat sinar matahari masih menyinari kolam. Sehingga, anak tidak merasa kedinginan.

"Sebelum anak mulai masuk kolam renang, sebaiknya anak juga mengawali aktivitas dengan program pemanasan. Setelahnya perlu juga mengakhiri dengan proses pendinginan. Hal itu penting agar tubuh tidak kaget setelah berenang,"saran dr Fisher.

Bila anak ingin belajar berenang di bawah bimbingan instruktur, bisa dilakukan saat anak berusia empat tahun.

Sebab, pada usia ini secara mental, anak sudah mampu mempelajari berbagai teknik berenang dan mempraktikkannya.

Kemampuan komunikasi dan berpikirnya untuk menyerap berbagai materi dan instruksi dari pelatih renang juga sudah berkembang baik.

Bukan itu saja, koordinasi otot tangan, kaki, dan bagian tubuh lainnya juga sudah bagus. Begitu juga keterampilan bernapasnya.

Kematangan sistem neuromuskular (saraf dan otot) juga bisa mendukung anak untuk memulai pelajaran berenang. (*)





Sesuaikan Kemampuan Anak

freepik.com


JIKA dilakukan secara rutin, berenang akan memberikan manfaat yang cukup banyak bagi tubuh.

Bukan saja kebugaran, penjagaan stamina hingga terapi terhadap penyakit tertentu. Termasuk untuk kalangan anak-anak.

Hanya saja, mengingat aktivitas fisik ini membutuhkan tenaga yang cukup besar, orangtua tidak boleh terlalu memaksa anak untuk menjalani olahraga ini melebihi kemampuan anak.

Sebab, hal tersebut justru akan menimbulkan rasa lelah yang berujung pada penurunan daya tahan tubuh.

Misalnya hanya dilakukan satu sampai dua kali dalam seminggu. Sedangkan untuk mencapai prestasi tertentu yakni bila anak berminat menjadi atlet, frekuensi bisa ditambah secara bertahap.

Selain membantu menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh, berenang secara rutin juga bisa menjadi cara yang efektif membakar lemak untuk mengatasi kegemukan. Sehingga, renang dapat dijadikan cara menurunkan berat badan anak yang mengakami obesitas.

Namun, mengingat aktivitas berenang akan memunculkan rasa lapar setelahnya, orangtua harus turut mengatur pola makan anak sehingga tidak lepas kontrol. Sebab, jika anak dibiarkan menyantap makanan secara berlebihan usai berenang justru membuat anak lebih gemuk.

Hal lain yang tak kalah penting dijadikan alasan kenapa berenang penting diajarkan pada anak adalah untuk memupuk rasa kepercayaan diri anak. Sebab, ketrampilan baru yang dimiliki anak sudah pasti akan membuat anak bangga ketika berada di tengah pergaulan. (*)



Tetap Awasi Meski Sudah Mahir

freepik.com


SAAT anak sudah mulai pintar berenang dengan berbagai gaya, biasanya anak akan semakin rajin menjalani aktivitas tersebut.

Menunjukkan ketrampilan dan kemampuan baru pada setiap orang bisa menjadi saat yang membanggakan bagi seorang anak.

Walau anak sudah terbilang mahir atau lihai dalam menjalani aktivitas berenang, tapi orangtua harus tetap mengontrol aktivitas anak selama berada di dalam kolam renang.

Lantas, apa saja yang patut menjadi perhatian orangtua ketika menemani anak berenang?

1. Jangan lengah mengawasi anak selama aktivitas berenang berlangsung. Sebab, meski anak sudah mahir tetap saja ada kemungkinan terjadi kram atau tenggelam.

2. Biasakan anak makan satu atau dua jam sebelum aktivitas renang dimulai, Sebab, perut kosong akan menghilangkan banyak panas tubuh. Sebaliknya terlalu kenyang bisa memicu kram terutama jika melakukan gerakan-gerakan yang keras.

3. Oleskan sunblock dan pelembab untuk melindungi kulit anak dari sengatan matahari atau iritasi akibat kaporit.

4. Gunakan perlengkapan renang yang layak seperti baju renang yang pas melekat di tubuh, kacamata renang, dan kalau perlu penutup kepala.

5. Mandikan anak seusai berenang untuk membersihkan kuman dan senyawa seperti kaporit.

6. Jangan paksa anak berenang jika kondisinya tidak fit atau sedang sakit, meski sakitnya ringan. (*)


  

1 komentar:

  1. Halo..Salam kenal ya..Aku baru mulai belajar renang sejak kuliah.Waktu kecil sebenarnya pernah mulai belajar renang,tp kapok..soalnya waktu itu pernah hampir tenggelam di kolam renang (padahal dalamnya cuma 0,5 meter!).Jadi,pengawasan orang tua terhadap anak di kolam renang memang penting sekali.

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan komentar Anda