.

08 Mei 2008

MENGENAL Emesis, Mual dan Muntah di Awal Kehamilan, Dokter Sarankan Jauhi Stres



MENGENAL EMESIS, MUAL MUNTAH DI AWAL KEHAMILAN, SEGERA JAUHI STRES

NGIDAM merupakan satu kata yang sangat identik dengan wanita hamil.

Meski tidak semua calon ibu mengalami kondisi tersebut, tetapi tidak sedikit pula yang tiba-tiba menginginkan hal-hal aneh mulai dari makan, minum, atau bahkan melakukan sesuatu di luar nalar.

Dalam dunia kedokteran sendiri tidak dikenal istilah ngidam.





Jika seorang perempuan merasakan berbagai macam keadaan yang tidak menyenangkan atau bukan kebiasaannya selama ini, itu sesuatu yang amat wajar.


Dalam istilah kesehatan, hal itu disebut Emesis graridarum.

Wujud yang paling umum muncul dari keadaan perubahan hormonal pada perempuan hamil itu adalah rasa mual sampai muntah-muntah, mengantuk, malas bergerak, hingga ke hal-hal yang tidak biasa seperti mengidam.

Semua gejala itu disebabkan oleh hormon human Chorionic Gonadotropin (hCG) yang dikeluarkan oleh indung telur.

Hormon ini bertugas memberi makan janin, sebelum plasenta terbentuk sempurna. Oleh karena memberi makan langsung ke janin dengan hCG ini, maka ibu akan mengalami reaksi-reaksi tertentu.


Karena masing-masing orang memiliki daya tahan tubuh berbeda, maka reaksi yang terjadi muncul berbeda-beda antara satu dengan lainnya.

Ada ibu hamil yang tidak mengalami kesulitan apa pun selama masa kehamilannya, namun ada pula ibu yang terus-menerus merasakan mual dan muntah-muntah bahkan sampai masa melahirkan.

Emesis itu sendiri menurut dr M Saman Spog, spesialis kandungan dari Rumah Sakit St Elizabeth, Batam merupakan satu kondisi yang lebih erat hubungan dengan psikologi calon ibu.

Dan untuk meringankan beban akibat mual atau muntah bisa dilakukan dengan selalu bersikap rileks menghadapi masa kehamilan.

"Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi seorang wanita mengalami emesis baik internal maupun eksternal. Pengaruh internal bisa berasal dari pengaruh hormon sedangkan eksternal dampak dari pikiran. Tapi 90 persen di antaranya berasal dari sisi psikologis," jelasnya.

Selain rasa rileks, upaya mengurangi mual dan muntah dapat dilakukan melalui pemberian support dari suami. Dari sisi psikis, dukungan suami bisa menghilangkan rasa stres yang mungkin sedang dialami calon ibu.

"Semakin stres seseorang menghadapi kehamilannya maka rasa mual dan muntah akan semakin sering dialami. Begitu juga sebaliknya. Sehingga, jalan terbaik adalah dengan menghindari stres," katanya.(*)



Alihkan pada Makanan Bergizi

INGIN makanan aneh-aneh atau minuman yang sangat sulit ditemukan di pasar bukan hal aneh jika itu dialami oleh wanita hamil.

Karena orang yang melihatnya pasti akan langsung tahu kalau wanita tersebut sedang ngidam. Tapi bagaimana bila keinginan tersebut bisa membahayakan keselamatan janin?

"Segera alihkan keinginan pada makanan atau minuman yang bergizi dan tidak berbahaya. Dalam hal ini sangat dibutuhkan pengertian dan kepedulian calon ibu terhadap kondisi buah hatinya," kata dr M Saman Spog, spesialis kandungan Rumah Sakit St Elizabeth Batam.

Jika calon ibu ingin minum minuman bersoda atau bahkan mengandung alkohol bisa dialihkan dengan meminum jus buah yang lebih bermanfaat.

Sebab, bila calon ibu nekad menuruti keinginannya maka bisa berakibat fatal bukan saja pada janin tapi juga janin.

Bagaimana dengan durian yang disebut-sebut sebagai makanan "berbahaya" bagi wanita hamil? ternyata hal itu tidak perlu dirisaukan sepanjang jumlah durian yang dikonsumsi tidak melebihi porsi normal.

Karena bagaimanapun juga sesuatu yang berlebih akan berdampak buruk tidak saja bagi wanita hamil tapi juga bagi orang sehat sekalipun.

Sebelum memutuskan untuk hamil, seorang wanita sebaiknya mengetahui jenis makanan atau minuman apa saja yang bisa berdampak kurang baik terhadap kesehatannya.

Misalnya saja daging mentah atau setengah matang seperti sate, steak, ikan bakar, telur setengah matang dan lain sebagainya.

Karena dimasak secara tidak sempurna, makanan tersebut mengandung listerina dan ecoli yang berbahaya.

"Kebiasaan mengkonsumsi sayuran mentah sebaiknya juga dihentikan. Sebab, tanpa disadari kuman bisa saja menempel pada sayuran tersebut terutama bila proses pencucian tidak bersih. Bisa-bisa terkena toksoplasma," katanya. (*)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan komentar Anda