.

17 Mei 2008

Mau Minta Naik Gaji? Evaluasi Kinerja Dulu!

foto by internet
MENDAPATKAN kenaikan gaji setelah bekerja keras tentu saja menjadi impian setiap orang. Sebab bagi sebagian orang, kenaikan gaji merupakan satu bentuk reward dari hasil kerjanya. Karenanya tidak mengherankan bila orang akan merasa tidak semangat bekerja bila gaji yang dibayarkan dirasakan tidak sesuai dengan kerja keras yang dirasakan selama ini.


"Sebelum memutuskan mengajukan permintaan kenaikan gaji, ada baiknya seorang karyawan melakukan evaluasi hasil kinerja selama satu tahun. Apakah memang sudah pantas mendapatkan kenaikan gaji atau belum. Dan bila sudah pantas, berapa kira-kira kenaikan yang wajar didapatkan," jelas Rostina Tonggo Morito, HR Consultant dan Praktisi di PT Tunaskarya Indoswasta Batam.

Sebab, salah satu dasar sebuah perusahaan memberikan kenaikan gaji adalah performance appraissal yakni hasil kinerja seorang karyawan. Sehingga, kalau pun seorang karyawan akan mengajukan kenaikan gaji jangan sampai melebihi standar prestasi yang dimilikinya.


"Salah satu dasar yang bisa dijadikan alasan permintaan kenaikan gaji adalah kontribusi pada perusahaan dan prestasi yang telah dilakukan karyawan. Selain itu, lamanya bekerja juga dapat menjadi tolok ukur kenaikan gaji seseorang," terangnya.

Masa kerja satu tahun terutama bagi karyawan fresh graduated biasanya masih belum begitu menunjukkan hasil kinerja seorang karyawan. Hal itu karena performance serta loyalitas karyawan bersangkutan masih belum begitu terlihat oleh atasan. "Itulah sebabnya terkadang besarnya kenaikan gaji karyawan lama akan lebih besar dibandingkan karyawan baru," ungkap Rostina.

Bagi karyawan baru, tidak ada salahnya untuk mencari perbandingan atau gambaran rata- rata kenaikan gaji yang diberikan oleh perusahaan pada karyawan lain. Setelah tahu, yang bersangkutan dapat membandingkan dengan kenaikan yang didapatkannya saat ini. Gambaran tersebut akan memudahkan ke depan untuk mencapai prestasi yang lebih baik tentunya diiringi kenaikan gaji yang sesuai keinginan.

"Bagi fresh graduated, masa kerja dari nol hingga tiga sampai lima tahun sebaiknya dijadikan sebagai masa investasi. Dalam masa ini jadikan sebagai media belajar. Jika seteah lima tahun ternyata tidak ditemukan kepuasan, kejenuhan ada baiknya melakukan evaluasi apakah akan meneruskan pekerjaan atau mencari pekerjaan lain," terangnya.

Saat memutuskan akan mengundurkan diri dari perusahaan lama, Rostina menyarankan agar karyawan menunggu hingga memiliki masa kerja selama tiga tahun. Selain memudahkan negosiasi gaji juga lebih memperkuat diri saat melamar pekerjaan di perusahaan lain.

"Biasanya sebuah perusahaan lebih condong mempertanyakan loyalitas pelamar yang memiliki pengalaman kerja setahun di perusahaan sebelumnya. Bahkan tidak jarang pelamar bersangkutan akan dianggap sebagai kutu loncat," katanya. (*)



Naik Nggak Wajar, Temui Aja Atasan

SETIAP awal tahun mulai Januari hingga April biasanya perusahaan memberikan kenaikan gaji untuk karyawannya. Umumnya standar perusahaan memberikan kenaikan gaji didasari dua hal, yakni kenaikan berkala yang disesuaikan dengan kondisi global ekonomi, seperti laju inflasi, dan sebagai bagian dari penghargaan terhadap prestasi yang diraih karyawannya.

Meski hampir semua karyawan mengalami kenaikan gaji, tetapi besaran gaji yang diterima tentu saja tidak sama antara satu dengan lainnya. Terutama bila kenaikan gaji terjadi terkait dengan prestasi kerja seorang karyawan.

Lantas bagaimana bila ternyata besarnya kenaikan gaji dinilai tidak sesuai dengan prestasi yang Anda capai? Terlebih bila kenaikan gaji yang diterima rekan sekerja yang memiliki prestasi di bawah Anda ternyata justru menerima gaji lebih tinggi. Apa yang harus dilakukan?

"Saat mendapati kenaikan gaji yang jauh dari prestasi kerja sebaiknya langsung temui atasan. Sebab, bila hanya berdiskusi dengan rekan sekerja tidak akan menyelesaikan masalah," terang Rostina Tonggo Morito, HR Consultant dan Praktisi di PT Tunaskarya Indoswasta Batam.

Perlunya menemui atasan, menurut Rostina, karena memang pihak yang memberikan penilaian pada karyawan adalah atasan langsung. Sementara, HR department hanya bertugas meng-input apa yang diinformasikan atasan.

"Saat bertemu atasan, karyawan dapat menanyakan langsung terkait kenaikan gaji yang dinilai tidak sesuai dengan prestasi yang diraihnya. Tentu saja dengan menunjukkan hasil kerja yang selama ini telah dilakukan," jelas Rostina.

Saat mendapati jawaban bahwa kenaikan gaji yang diterima saat ini memang sudah sesuai dengan prestasi yang ditunjukkan, sebaiknya Anda jangan cepat putus asa. Bahkan, kalau bisa Anda harus lebih giat dan membuktikan bahwa Anda memang layak dipertimbangkan untuk mendapatkan gaji lebih baik.

Perlunya menemui atasan juga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kesalahan input data hasil kinerja oleh HRD department. Misalnya seharusnya nilai A ternyata ditulis B. Sehingga, range kenaikan gaji juga akan disesuaikan dengan nilai yang didapatkan yakni B.

Jika memang terjadi kesalahan input, sebaiknya karyawan berinisiatif untuk mendatangi HRD department untuk meluruskan kesalahan tersebut. Kecuali atasan karyawan bersangkutan adalah orang yang aktif yang akan dengan cepat meluruskan kesalahan. (*)



Tips Agar Keinginan Naik Gaji Dipertimbangkan:

1. Tunjukkan kinerja yang baik.

2. Tumbuhkan sisi positif diri pribadi.

3. Jangan melanggar peraturan perusahaan.

4. Manfaatkan jam kerja seefektif mungkin.

5. Ciptakan prestasi sebanyak mungkin.

6. Jalin hubungan baik dengan rekan kerja, apalagi dengan atasan.

7. Hindari konflik pribadi dengan siapa pun.

8. Tumbuhkan semangat kompetisi dalam memberi kontribusi bagi perusahaan.

9. Nilailah diri secara wajar, sesuai dengan kemampuan, latar belakang, dan prestasi kita.

10.Jangan menuntut melebihi "nilai" diri kita.(*)

2 komentar:

Terimakasih sudah mampir, silahkan tinggalkan komentar Anda